Kamis, 27 Juni 2013

Sumber : menits.com

Survei : 14 Nama Capres Miliki Keberpihakan Pada Rakyat

Posted on 26 Jun 2013. Hits : 250

Hasil studi kualitatif dari lembaga survei Lingkar Studi Perjuangan (LSP) menilai ada 14 nama calon presiden yang dinilai memiliki keberpihakan kepada rakyat.

"Studi yang kami lakukan secara kualitatif dengan mengukur gagasan dan pemikiran para calon presiden dalam menyikapi persoalan yang dihadapi masyarakat seperti isu kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak)," kata peneliti LSP Gede Sandra, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Gede Sandra menurutkan, ke-14 nama figur calon presiden tersebut muncul dari 36 nama calon presiden yang sebelumnya sudah dilakukan studi kualitatif terhadap integritas dan kompetensi.

Dari 36 nama figur calon presiden, kata dia, ada nama yang memenuhi dua kriteria dan ada nama yang hanya memenuhi satu kriteria.

"Ketika saat ini dilakukan studi kualitatif terhadap keberpihakan pada rakyat, hanya tinggal 14 nama yang muncul dari 36 nama figur calon presiden," katanya.

Gede menjelaskan, ke-14 nama tersebut meliputi, Aburizal Bakrie Hidayat Nur Wahid (integritas), dan Joko Widodo (integritas).

Kemudian, Jusuf Kalla (kompetensi), Mahfud MD (integritas dan kompetensi), Megawati Soenarnoputri (kompetensi), Rizal Ramli Hamengku Buwono (integritas), serta Yusril Ihza Mahendra (kompetensi).

Gede Sandra menjelaskan, keberpihakan kepada rakyat adalah aspek yang sangat penting bagi figur calon presiden sebagai bekal untuk memimpin bangsa Indonesia.

"Calon pemimpin nasional, tidak cukup hanya memiliki kompetensi dan integritas, tapi harus dilengkapi dengan komitmen keberpihakan kepada bangsa dan negara," katanya.

Menurut dia, pada studi kualitatif keberpihakan figur calon presiden kepada rakyat dengan mengukur gagasan dan pandangannya dalam menyikapi persoalan-persoalan yang dihadapi rakyat pada saat ini, terutama isu kenaikan BBM.

LSP mengukurnya dengan mencermati berita-berita yang dimuat di media online selama sebulan, pada pertengahan Mei hingga pertengahan Juni, dengan nara sumber para calon presiden.

Gede menambahkan, dari 14 nama calon presiden tersebut, satu nama mendapat predikat sangat baik yakni Rizal Ramli, tiga nama mendapat predikat baik yakni Din Syamsuddin, Megawati Soekarnoputri, dan Yusril Ihza Mahendra.

Kemudian, lima nama mendapat predikat sedang yakni Endriartono Sutarto, Hidayat Nur Wahid, Joko Widodo, Jusuf Kalla, dan Mahfud MD.(ris/ant)


Pemimpin 2014 : Militer atau Sipil

Banyak yang masih berharap tokoh berlatar belakang militer yang memimpin bangsa dan negara ini 2014 mendatang. Apapun latar belakang yang memimpin, hukumlah yang harus berada di paling depan. Militer aktif saja tanpa hukum tak bisa berbuat apa-apa.

Saya pengalaman ketika negara menghadapi kasus pelanggaran HAM berat dan kasus Bom Bali. Setelah ada dasar hukum, baru militer dapat bertindak. Tanpa dasar hukum, tindakan militer adalah kesewenang-wenangan.

Sapta Marga dan Sumpah Prajurit menegaskan kesetiaan militer kepada Undang-Undang Dasar. Tindakan militer yang berada di luar hukum tetap harus diadili. Ini menunjukkan bahwa hukum di atas segala-galanya.

Kerusakan sebuah negara berawal dari ketidakpatuhan penyelenggara negara dan rakyatnya terhadap hukum. Negara harus menciptakan hukum yang adil dan rasional serta menegakkannya dengan konsisten, terhadap siapapun. Karenanya, persoalannya kini bukanlah pemimpin berlatar belakang militer atau sipil, tapi pemimpin yang mau menegakkan hukum dengan adil.

Dengan hukum yang adil dan ditegakkan dengan konsiten, negara akan tertib, kuat dan maju. Kemakmuran takkan pernah terujud jika hukum tidak adil, tidak menjamin kepastian. Pembangunan ekonomi takkan berhasil tanpa hukum yang kuat.

Saya mengajak segenap komponen bangsa: Ayo perkuat hukum negara ini! Jangan negara ini rusak binasa karena kesalahan kita mengelolanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar