Pastikan Kinerja Dewan Tidak Terganggu
NUNUKAN
- Mendekati berakhirnya masa bhakti anggota DPRD Nunukan periode
2009-2014 dan tahapan pencalonan anggota legislatif periode 2014-2019,
banyak pihak yang mulai khawatir kinerja legislator di DPRD Nunukan
bakal mengendur.
Terlebih kalangan legislator yang bakal
kembali maju mencalonkan diri pada periode selanjutnya.Menanggapi hal
ini, Ketua DPRD Nunukan Nardi Azis B menegaskan, sampai saat ini jajaran
DPRD Nunukan tetap fokus pada tugas dan fungsi kelembagaan. Menurut
dia, tahapan pemilu legislatif berada diluar garis tugas
kelembagaan.Sejauh ini dirinya optimis, kalaupun ada anggota dewan yang
berhasrat maju di pemilu legislatif 2014 mendatang, anggota dewan
bersangkutan cukup pandai memposisikan diri."Tanggungjawab kami di DPRD
tetap konsisten berjalan. Tidak berkurang sedikitpun saya kira. Malah di
akhir-akhir masa bhakti ini, kita justru lebih gesit. Jadi tidak ada
yang terganggu," ujarnya kepada pewarta dalam konfrensi pers beberapa
waktu lalu.Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) ini menambahkan, lembaga
legislatif yang berperan sebagai partner pemerintah, sebisa mungkin
melakukan fungsi kontrol secara optimal. Terutama kontrol terhadap laju
pembangunan saat ini.Disamping itu kata dia, muatan-muatan politik yang
dimiliki masing-masing anggota dewan, selalu berdiri terpisah ketika
berbicara kepentingan masyarakat luas. "Tugas dan fungsi kedewanan
merupakan amanah. Saya yakin rekan-rekan di dewan paham betul soal itu.
Jadi masyarakat tidak perlu meragukan itu," tegasnya.Dia kemudian
menggambarkan, dalam pelaksanaan musyawarah rencana pembangunan
(Musrenbang) tahun ini, DPRD sebisa mungkin "campur tangan" dalam hal
mengakomodir usulan yang masuk. Dia bahkan menegaskan, aparat kecamatan
maupun kelurahan, jangan sungkan-sungkan mengabaikan usulan yang belum
terlalu urgen, sementara ada kebutuhan lain yang lebih
mendesak.Dicontohkan Nardi, jika di satu daerah terdapat permintaan
program penutup drainase, sementara masih ada daerah lain yang bahkan
belum punya drainase, dahulukan yang belum punya drainase dulu."Itu
hanya contoh kecil. Artinya sebisa mungkin kami di DPRD ini bisa
benar-benar menjalankan fungsi sebagai pelayan masyarakat, sekaligus
lembaga kontrol dalam roda pemerintahan," tandas Nardi.Lanjut dia
berpesan, kalangan media yang turut memegang fungsi kontrol sosial,
tidak sungkan-sungkan mengkritisi hal-hal yang dianggap menyimpang dan
kurang benar. Termasuk mengkritisi kinerja dewan jika dianggap kurang
maksimal."Kritik itu sangat penting saya kira. Justru akan sangat
dilematis ketika media-media yang ada berhenti mengkritik. Kita semua
butuh koreksi. Koreksi yang mengarah pada perbaikan," pungkas Nardi. (dra/ica)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar