Rabu, 19 Juni 2013




We Need Good Leader At 2016

 

Oleh : Gazalba Tahir


Rakyat harus memilih pemimpin yang “good leader” atau pemimpin yang baik lantaran dipercaya mampu mewujudkan Pemerintahan yang bersih dan transparan. (the clean leader) memiliki integritas tinggi terhadap masyarakatnya, mampu menjadi pelopor perubahan. PUNYA KUALITAS, DEDIKASI DAN KREATIFITAS !
Karena dengan pemimpin yang bersifat demikianlah mekanisme penyelenggaraan pemerintahan dalam pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat akan dapat berjalan baik dan lebih sempurna seperti yang diharapkan.


Keriteria leader yang diharapkan rakyat memiliki jiwa Tulus, Ikhlas, dan Nilai Perbuatan
Tingkat ketulusan dan keikhlasan sangat menentukan nilai perbuatan yang dilakukan seseorang, semakin tulus orang semakin besar nilai dan kemanfaatan perbuatan yang ia lakukan. Semakin rendah tingkat ketulusan (ketika pamrih menjadi pendorong utama perbuatan yang dilakukan), semakin dangkal nilai dan kemanfaatan perbuatan tersebut.
Mengapa demikian ?
Karena orang yang tulus dan ikhlas ketika melakukan suatu perbuatan maka ia akan melakukannya dengan sepenuh hati, segenap jiwa. Dan ketika seseorang melakukan sesuatu dengan sepenuh hati, maka tentu ia akan melakukannya dengan segenap kemampuan terbaik yang ia miliki. Ia akan mencurahkan segala yang dimilikinya agar apa yang ia lakukan benar-benar menghasilkan sesuatu yang baik dan bermanfaat.

Selain itu, ketika suatu perbuatan dilakukan dengan sepenuh hati, orang lain yang menerima efek dari perbuatan itu juga akan merasakan kesungguhan dalam tindakan tersebut. Ia pun akan merasakan kehangatan yang mengalir dari perbuatan tersebut. Sesuatu yang berasal dari hati akan sampai ke hati, demikian pernah seorang bijak berkata.
Bahkan, sebuah perbuatan yang dilandasi oleh tulus dan ikhlas, bukan saja akan diterima dengan tangan terbuka dan memberi kebahagiaan bagi si penerima,
 
”Jangan melihat masa lalu dengan penyesalan, jangan pula melihat masa depan dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitarmu dengan penuh kesadaran. Pengetahuan kita adalah setitik air, sedangkan ketidaktahuan kita adalah ibarat lautan. Orang yang mempunyai kesabaran akan mendapatkan apa yang diinginkan”, Insya Allah..

Pemberian Tuhan tidak akan pernah lapuk (oleh waktu), sedangkan yang diberikan oleh manusia tidak akan bertahan lama. keyakinan adalah bagaikan nafas kehidupan kita. adalah tidak mungkin untuk bertahan hidup barang hanya semenit bila tanpa disertai oleh keyakinan. sebagaimana lebah madu mampu menghisap sari madu dari bunga-bungaan, maka demikian pula hendaknya manusia sanggup untuk menimba sari madu dari sumur kehidupan yang dihiasi oleh suka dan duka ini. bahkan bintang pun butuh cahaya untuk terus bersinar. sesulit apapun realitas kehidupan ini, pasti ada peluang, dan sekecil apapun peluang tersebut maka harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar tidak ada yg tersia-sia dari setiap peluang yang Allah karuniakan kepada kita. (Kerja–KERAS, Kerja–CERDAS, Kerja–IKHLAS). MASA DEPAN tersebut tidaklah sebatas pada dimensi DUNIAWI yang FANA, namun juga MASA DEPAN yang berorientasi pada dimensi AKHIRAT yang ABADI.

Kemenangan bukanlah tujuan akhir dari pengorbanan dan perjuangan, namun hadiah untuk orang-orang yang akan berupaya serta terus mencoba, pertimbangkan apa yang kelak kita dapatkan, sebab awal mula merupakan bibit untuk hasil kelak nantinya. tidak seorang pun punya kemampuan untuk melakukan sesuatu hal sempurna, tapi setiap orang diberi banyak kesempatan untuk melakukan hal yang benar. jadilah seperti jantung yang tidak terlihat tetapi terus berdenyut setiap saat hingga membuat kita terus hidup menjelang akhir hayat.

Tidak ada seorang pun di muka bumi ini yang tidak pernah mengalami ujian/cobaan, karena sesungguhnya yang dialami setiap manusia dalam hidup hanya ada dua hal Anugerah (Nikmat) dan Ujian.  Allah sudah menetapkan dua hal tersebut bagi setiap makhluknya. sebagaimana keseimbangan hidup yang lain, tanpa salah satu diantaranya tidak berarti. setiap nikmat bisa menjadi ujian bila kita salah menyikapinya dan setiap ujian bisa menjadi nikmat kalau kita bijak menyikapinya. dan bila semua yang terasa adalah nikmat maka yang terasa dalam hidup yang fana ini adalah berkah dan tidak ada perasaan ‘berat’ menjalani hidup. dalam hidup ada susah dan senang, sehat dan sakit, sejahtera dan menderita, berkecukupan dan kurang, besar dan kecil, baik dan buruk, semuanya ada dan harus ada karena itu balancing of life . bukankah secara luas makana kehidupan yang sesungguhnya adalah juga hidup dan mati,  meski kita semua tahu nanti ada kehidupan lagi sesudah mati.

Makna kehidupan sesungguhnya baru terbuka bila kita bisa berbahagia dengan cara membuat orang lain bahagia. Bukan kehidupan tanpa tujuan yang hancur lebur. Melainkan serupa menaiki tangga-tangga yang berjumlah banyak sekali, lupakan ujungnya di mana, kurangi memikirkan terlalu banyak kapan sampainya, cukup menyatu rapi dengan setiap langkah yang sedang berjalan. Sambil jangan lupa bersyukur pada setiap berkah yang terjadi pada saat ini.
Kaya adalah berkah untuk banyak berbuat baik. Miskin adalah berkah untuk selalu merunduk rendah hati. Pujian adalah berkah yang memotivasi. Cacian adalah berkah karena menjadi tahu ada bagian-bagian di dalam sini yang mesti diperbaiki. Siapa saja yang berfokus pada berkah kekinian, suatu waktu akan memasuki gerbang indah wisdom of the moment.
Semuanya memancarkan cahaya kebijaksanaan. Pohon sebagai contoh hanya mengambil secukupnya, kemudian mengembalikan kembali buah dan bunga yang dihasilkan ke orang lain. Anak-anak yang gembira berlari ke sana kemari seperti bel kesadaran, istirahatlah dalam setiap suka cita kekinian. Terutama karena masa depan belum datang, masa lalu telah berlalu, hanya masa sekarang yang menghadirkan kesegaran.
Diterangi cahaya pemahaman seperti ini, mudah dimaklumi bila ada seorang master yang berbisik pelan:
”Makna kehidupan sesungguhnya baru terbuka bila kita bisa berbahagia dengan cara membuat orang lain bahagia”
Setelah menikmati blessing of the moment, membuka wisdom of the moment, kemudian terkuak rahasianya, ternyata makna hidup sesungguhnya adalah membuat orang lain bahagia.


Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

Kesuksesan tidak selalu datang dengan berpegangan pada tangan yang kuat, melainkan dengan memainkan tangan yang lemah dengan baik. tidak ada seorang pemenangpun yang tidak pernah kalah. tidak ada seorang periang pun yang tidak pernah kecewa. jadi apabila kekecewaan itu datang, berpeganglah pada kedua keyakinan tersebut. Insya Allah ada jalan bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa.

Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.


Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.
Tugas kita bukanlah untuk meyakini sesuatu yang tidak mungkin, tetapi melakukan yang bisa kita lakukan untuk membatalkan sesuatu yang tadinya kita rasakan tidak mungkin.
Dengan hati baikmu, dengan pikiran sehatmu, dan dengan tubuh tegapmu, lakukanlah yang mungkin, untuk mencapai yang tadinya tidak mungkin. you have my confidence, you can do it !

Jika kamu berhasrat untuk berjaya, jangan hanya memandang ke tangga tetapi belajarlah untuk menaiki tangga tersebut. ”Tuhan tidak menjanjikan langit akan selalu biru, tapi Tuhan selalu berikan pelangi disetiap badai.” Jangan berhenti berikan yang terbaik !
  

Pemimpin harus mampu menjadi motor perubahan. 
“Mereka harus lebih menjadi termostat daripada termometer,”

Apa bedanya ? Kedua alat ini memang sama-sama bisa mengukur panas, tapi ada bedanya. Termometer bersifat pasif. Ia hanya mencatat suhu lingkungan tetapi tidak bisa melakukan apapun untuk mengubah lingkungan. Termostat adalah alat yang aktif. Alat ini menentukan akan menjadi apa sebuah lingkungan. Termostat mempengaruhi perubahan supaya bisa menciptakan iklim. Pemimpin yang baik, mampu menjadi motor perubahan yang menciptakan iklim yang kondusif bagi masyarakatnya.

Tidak ada pelaut ulung yang dilahirkan dari samudera yang tenang, tapi ia akan dilahirkan dari samudera yang penuh terpaan badai, gelombang dan topan.

Kebanyakan orang gemilang adalah yang mampu menggunakan imajinasi pikirannya, menerawang kedepan, membuat gambaran-gambaran dengan semua rinciannya, menambal sulam semua kekurangan, mencoba melaksanakan dan terus mewujudkannya.

Orang masa depan melihat dengan jelas apa yang bisa dicapainya dalam gambar mental dipikirannya, itulah yang kita sebut visi. bukan sekedar kata ”Take Action”

Kemenangan dalam kebaikan. Semua orang yang dapat dipercaya, memiliki hal ini.Dia tidak membuang-buang energi pada kata-kata, karena mereka bisa melakukan sesuatu.
Dia tahu yang terbaik untuk menggunakan kekuatannya untuk melawan dan punya segudang kesabaran, mengetahui bahwa ada yang memantaunya. Seseorang yang melihat penderitaan yang tidak perlu dan yang tidak akan menerimanya. 

Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan.
Dibalik beratnya masalah yang dihadapi bangsa, yakinlah bahwa Tuhan tengah mempersiapkan bangsa ini jadi bangsa besar.

Hanya yang berani, bermental pejuang, yang selalu mendobrak keterbatasan, dan tidak khawatir menghadapi segala halangan dan rintangan dalam proses perjalanan dalam meraih segala hal yang kita inginkan dan impikan.
Impian dan cita-cita itu hanya untuk mereka yang berjuang apa yang diimpikan dan dicita-citakan hingga berhasil meraihnya dengan hasil yang membanggakan. Insya Allah ada jalan..

“Kita diciptakan berbeda untuk saling menghargai, bukan untuk saling mencari celah demi alasan ketidakcocokan.”



Jangan pernah melupakan pemberian Tuhan, baik itu anugerah maupun cobaan. Selalu ada makna disetiap peristiwa, God is Good.
Tuhan menempatkanmu di dunia ini bukan tuk melihat kisah orang lain, tapi tuk melakukan sesuatu yg membuat orang lain ingin membaca kisahmu. Ketegaran berawal dari kesabaran. Kesabaran berawal dari penerimaan. Penerimaan berawal dari ketulusan. Jangan biarkan kekhawatiran menghambat langkahmu, jangan berhenti ”Fight”

 Kalau arus air dipertemukan dengan batu, arus air selalu menang. bukan dengan kekuatan, tetapi dengan KEGIGIHAN ! Selamat berjuang, Insya Allah ada jalan.

”Tak Seorangpun punya kemampuan tuk melakukan hal yang sempurna. tapi setiap orang diberi banyak kesempatan tuk melakukan hal yang benar”


 Jika anda takut melangkah, lihatlah bagaimana seorang bayi yang mencoba berjalan. niscaya akan anda temukan, bahwa setiap manusia pasti akan jatuh. Hanya manusia terbaiklah yang mampu bangkit dari ke jatuhannya.
Hidup adalah akar yang menjalar, menjelajah kesegenap destinasi, walau susah walau sukar walau yang datang hanyalah setitis air jernih yang bakal menyinari hidup hanya sesingkat saja. hidup ini bukan tentang
”SEMANGAT BARU” tapi kegigihan hati dan persepsi yang mengangkasa dalam KETULUSAN.
 Prestasi bukanlah suatu kebetulan, dan impian tidak akan pernah menjadi kenyataan tanpa kerja keras yang diiringi do’a.
Berfikir secara rasional tanpa dipengaruhi oleh naluri atau emosi merupakan satu cara menyelesaikan masalah yang paling berkesan.
Anda tidak akan dapat mengendalikan perbuatan orang lain, tetapi anda dapat mengendalikan reaksi mental anda terhadap perbuatan mereka itu dan itulah yang terpenting bagi anda.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar